Lilypie - Personal pictureLilypie Second Birthday tickers

Monday, May 30, 2011

=I.K.H.L.A.S=

Dear Mon Belle,

Sejujurnya Bunda berat untuk menuliskan ini.... rasanya seperti ditusuk-tusuk setiap kali mengingatnya. Tapi, Bunda ingin kamu tau kalau Bunda sudah berusaha....

Saat ini, orang sudah makin pintar dan makin mengerti betapa ASI adalah asupan terbaik bagi bayi, dan Bunda tentu saja sangat setuju sekali. Sejak Bunda mengandung kamu, Bunda sudah bercita-cita untuk memberikan ASI buat kamu...sampai kamu 24 bulan, sampe tetes ASI terakhir... bahkan mengingat Bunda adalah Bunda pekerja, Bunda bahkan sudah siap sedia dengan perlengkapan tempur Bunda untuk bisa mompa ASI dan stock ASIP buat kamu. I was so prepared and so confidence that I will be able to breastfeed you.

For the first three months, waktu Bunda masih cuti, menyusui bener-bener hal yang paling menyenangkan buat Bunda.... saat bisa langsung bersentuhan sama kamu...it was very precious moments. Dan, Bunda juga selalu pumping buat stock nanti saat Bunda kembali ngantor. Ketika waktunya tiba Bunda harus kembali ngantor, kamu mulai belajar mimik dari botol. It was not easy... you were crying hysterically... until after, finally we found a trick.

For the first weeks after Bunda go back to work..everything was normal... Me, keep on pumping at the office, store it on the office fridge and on Friday, I will bring it to Bandung... oleh-oleh buat nambahin stock ASIP. Sampai pada akhirnya... kamu mogok mimik langsung dari Bunda.... Tapi, Bunda tidak putus asa... Bunda 'rayu' kamu untuk mau mimik langsung. Hasil brosing sana-sini, kemungkinan kamu lupa atau bingung puting. Bundapun coba cara mommy-mommy itu untuk merayu baby-nya.... exclusive breastfeeding..only you and me...on a quite room. Sukses untuk minggu itu. ASI bunda pun masih bisa keluar.

Weekend depannya, kejadian lagi.... this time its getting harder untuk kamu mau mimik Bunda. But, I am not giving up. Lambat laun..karena kurangnya rangsangan dari sang pemilik PD, ASI bunda semakin berkurang... acara pumping semakin menantang karena Bunda tidak lagi bisa menghasilkan banyak. But, still I am refusing to giving up! Then, Bunda mulai mengkonsumsi asupan yang katanya bisa bikin ASI banyak, susu kedelai, sayur2xan hijau, vitamin...everything...
Pada saat itu, kamu sama sekali sudah ngga mau mimik langsung ke Bunda.... segala cara hasil brosingan Bunda sudah tidak bisa lagi mempan. Terlalu lama kamu Bunda tinggal... It was my fault. Leaving you in bandung.... Inilah rupanya konsekuensi yang harus Bunda terima karena memilih meninggalkan kamu di Bandung... karena memilih meninggalkan kamu dengan orang-orang yang terpercaya... karena memilih untuk meninggalkan kamu di tempat yang sudah pasti nyaman dan aman.

Stok ASIP pun semakin hari semakin berkurang... dan diperparah dengan ASI Bunda yang tidak lagi mau mengalir..... berhenti mengalir... even not a single drop! Pukulan telak buat Bunda. Dan Bunda bagai kena tamparan sangat keras.... I was shock. I was devastated. I was so angry with the situation. Those makes me so sensitive.... I built a thick wall around me. I refuse people to come in, even Abi. I made distance with him... I avoid him.. At that time I don't want to accept the reality that the time of that last single drop has come.... Seems as if the world is falling down on me... Why me... why....

Dan... botol ASIP terakhirpun habis. Kemewahan kamu menikmati ASI berakhir sudah... tepat di 5 bulan usia kamu. Mau tidak mau...suka tidak suka.. rela tidak rela....kemewahan itu harus digantikan dengan sufor. I was crying and feeling so guilty... am I a bad Mom now? for giving you formula? karena kalah oleh keadaan.... Apakah Bunda menyerah terlalu awal? Apakah sebenernya masih ada cara lain melancarkan ASI meski ngga ada rangsangan dari kamu... But, I did everything.... everything and even beyond! aaaaah...sungguh Bunda terlalu gampang menyerahkah?

Raisya,
Maafkanlah bundamu ini... Sungguh Bunda telah berupaya, berikhtiar... namun kenyatannya hanya 5 bulan saja Bunda mampu memberikan kamu kemewahan ASI. Masa-masa peralihan ini tidak mudah buat Bunda... rasa ngga rela masih sangat kental di hati. Bunda masih sangat sensitif dengan hal-hal berbau asi,sufor dll yang memang sedang banyak dibahas. Bunda jadi mudah tersinggung jika menyangkut soal ini.... ah...bahkan Bunda berlaku sengit sama temen nenek yang dengan ringan berkata 'ooh...anak sapi doong sekarang'. Astagfirullah.... godam raksasa bagaikan menghantam Bunda. Ingin rasanya nangis sesenggukan... tapi, Bunda harus terlihat tegar, bukan.... Dan, dengan sedikit kasar Bunda berujar 'enak aja..ini anak saya bu! saya yang melahirkan! BUKAN SAPI!'

Untuk bertahan dan menerima keadaan... untuk akhirnya berdamai dengan diri sendiri, untuk akhirnya ikhlas tidak mudah. Tapi, Bunda juga ngga mau terus begini... this is not the end of the world and definitely not the end of parenting. Hati Bunda mulai terobati dengan melihat kamu yang tetap sehat, tetap ceria dan semakin aktif. Perlahan, Bunda kembali browsing dan kembali mencari ilmu tentang sufor. Alhamdulillah.... sedikit demi sedikit luka hati Bunda pulih. Sungguh, masih banyak hal yang bisa Bunda berikan untuk kamu...masih banyak hal terbaik yang bisa Bunda kasih untuk kamu. Biarlah Bunda kalah dalam pertempuran ASI, tapi selanjutnya Bunda tidak mau menyerah.

Bunda semakin menghargai ibu-ibu yang terus berjuang untuk asi. Namun, Bunda semakin bijak dengan mereka yang senasib dengan Bunda. And, on this circumstances, Bunda malah bersyukur ada sufor. Dan, ketika hal ini semakin menyenangkan, cobaan kembali datang. Kali ini dari teman Bunda. Ketika Bunda sudah mau jujur dengan dunia luar bahwa kamu sudah minum sufor, dia berujar: "haduh...haduuuh.... Ibu macam apa yaaa kamu..kok anaknya dikasih sufor sih.....", dan masih panjang komen dia yang sudah tidak mampu Bunda dengar....

Ibu macam apakah Bundamu ini Nak.... apakah segitu jahat sufor sehingga membuat Bundamu ini bagaikan nenek sihir...

ya... What kind of mother, am I?

2 comments:

  1. Seperti yang selalu aku bilang!

    Raisya emang butuh ASI, tapi jauuuuh lebih butuh kasih sayang berlimpah.

    Dan aku yakiiin kamu punya stok kasih sayang yang melimpah-limpah.

    Jadi, keep doing the best for her! Raisya pasti bangga punya IBU MACAM KAMU! K?

    Smile, dear :)

    ReplyDelete
  2. @Kimi: Inysa Allah.... there are a lot of thing I can do as parents, as a Mother..right ^-^

    Thank youuuu Kimiiii for our long gtlak, bikin aku punya keberanian ^_~

    *hug*

    ReplyDelete